Friday, March 23, 2018

Fakta Ilmiah Dari McKinsey Dalam Yayasan Homo Sapiens

Saat ini, dunia global sedang mengalami suatu krisis akibat dari menipisnya sumber daya alam. Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa nantinya, jika tidak dibenahi dan dilakukan suatu tindakan, manusia akan kehabisan sumber daya alam tersebut.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan, juga untuk menghasilkan energi dan barang-barang yang diproduksi manusia. Sebenarnya, apa penyebab dari terjadinya krisis sumber daya alam ini? Apakah memang jumlah sumber daya alam yang semakin sedikit? Atau akibat dari permintaan sumber daya alam yang semakin banyak?

Sumber daya alam yang ada di bumi terbagi menjadi dua. Pertama, ada sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti air, kayu, ikan, dan pertanian. Sumber daya ini pada dasarnya akan berevolusi. Misalnya, air memiliki siklus tersendiri. Mulai dari mengalirnya air pada hulu hingga ke hilir, kemudian bertemu di laut, selanjutnya air ini akan menguap dan terbentuk awan, setelah itu akan ada hujan yang membawa air jatuh ke tanah, lalu diserap oleh akar pohon, begitu seterusnya. Kemudian ada juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak, gas, dan mineral. Sumber daya ini memang jumlahnya terbatas di bumi. Untuk itu manusia harus menggunakannya dengan bijak dan harus pintar mencari inovasi sebagai sumber energi baru.

Populasi dunia saat ini sudah mencapai angka tujuh miliar orang. Diperkirakan pada tahun 2050, jumlahnya akan semakin meningkat menjadi lebih dari sembilan miliar. Dengan adanya peningkatan populasi tersebut, maka jumlah permintaan lain seperti makanan, barang konsumsi, lahan, energi, serta semua kebutuhan manusia akan melonjak naik. Akibat dari melonjaknya permintaan konsumen, para pengusaha pun harus terus mencari sumber-sumber inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, yang tentu saja semakin sulit ditemukan dan oleh karena itu, harganya juga akan semakin mahal.

Jumlah permintaan dengan jumlah populasi yang ada di bumi berjalan sebanding. Maka dari itu, menurut saya, jumlah permintaan yang sangat tinggi, yang menimbulkan krisis kekurangan sumber daya alam, diakibatkan oleh adanya jumlah populasi yang sangat banyak.


Berikut ini merupakan fakta ilmiah dari McKinsey dalam Yayasan Homo Sapiens, Organisasi Kesehatan Dunia, Dana Air Dilindungi:

v  Butuh waktu 130.000 tahun bagi penduduk bumi mencapai 800 juta pada sekitar 1780. Saat ini, hampir 800 juta ditambahkan setiap 10 tahun.

v  Sekitar 200 tahun yang lalu, setiap manusia memiliki setara dengan 24 lapangan sepak bola dan air tawar sumber daya. Saat ini, setiap manusia hanya memiliki 3 lapangan saja, dan dalam 40 tahun akan berjumlah kurang dari 2.

v  Pada tahun 2030, akan ada tiga miliar konsumen lebih kelas menengah dalam ekonomi global.

v  Kelangkaan air mempengaruhi satu dari tiga orang di setiap benua di dunia ini.

v  Pada tren saat ini, selama 20 tahun ke depan manusia akan menggunakan 40 % lebih banyak air daripada yang mereka lakukan sekarang.

v  Dibutuhkan 2.400 liter air untuk memproduksi hamburger dan 11.000 liter untuk membuat celana jeans.

v  Rata-rata biaya pengeboran minyak telah dua kali lipat selama dekade terakhir.

v  44 juta orang didorong ke dalam kemiskinan oleh kenaikan harga pangan di paruh kedua 2010.

v  Permintaan baja akan meningkat sebesar 80 % antara tahun 2010 dan 2030.
 
Menururt PBB, permintaan air selama 30 tahun ke depan diproyeksikan naik hampir setengah, sedangkan pada saat yang sama, sejumlah lahan di banyak wilayah mengalami kekeringan. Selain itu, pada tahun 2050, kita harus memproduksi 70 % lebih makanan dari yang kita produksi sekarang untuk memberi makan dunia. Maka dari itu, puluhan ribu kilometer persegi hutan murni ditebang untuk menanam tanaman yang dibutuhkan untuk pangan manusia.
 
Di Indonesia sendiri, 3 sumber daya energi yaitu, minyak, gas bumi, dan batubara, hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan beberapa tahun ke depan saja. Saat ini, minyak cadangan sebesar 4,2 milyar barrels dengan produksi per tahun 347 juta barrels, akan habis dalam waktu12 tahun. Kondisi gas bumi, cadangan sebesar 107 triliun kubik kaki  dengan produksi per tahun 3,06 triliun kubik kaki per tahun akan habis dalam 34 tahun. Sementara itu, untuk batubara, cadangan sebesar 21,13 milyar short tons dengan produksi per tahun 256 juta short tons akan habis dalam 79 tahun.
 
Kondisi lainnya, sumber daya energi Indonesia saat ini mengkonsumsi sekitar 500 juta barel minyak setiap tahun, dengan peningkatan sebesar 10 juta barel per tahun. Pada tahun 2009, cadangan minyak Indonesia adalah 4,3 miliar barel. Jika tidak ada penemuan baru, cadangan minyak akan habis dalam waktu 12 tahun, artinya pada tahun 2021 Indonesia akan perlu mengimpor semua kebutuhan minyak dari luar negeri atau menggantinya dengan pasokan energi alternatif.
 
Sejumlah bukti-bukti di atas menyimpulkan bahwa sumber daya alam saat ini memang sudah semakin langka dan menipis. Ini disebabkan oleh populasi penduduk yang sangat tinggi karena permintaan mereka tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan yang ada. Adanya ketimpangan yang jauh pada pendapatan tiap individu juga menyebabkan persebaran sumber daya alam ini menjadi tidak merata.
 
Dalam situsnya, World Bank membuat grafik perbandingan antara penggunaan sumber daya dengan pendapatan seseorang.
 

Source:World Bank, 2008 World Development Index, 4

Pada grafik tersebut, 10 % dari populasi di dunia dengan pendapatan paling tinggi (sekitar 700 juta orang), bertanggung jawab akan pemakaian sumber daya yang berlebih karena mereka mengonsumsi sumber daya alam yang sangat besar jumlahnya, yaitu hampir mencapai 60 % (melebihi setengah dari pemakaian sumber daya di dunia). Sedangkan 20 % individu dari populasi dunia (sekitar 1,4 miliar orang) dengan pendapatan yang rendah, hanya mengonsumsi sumber daya kurang dari 2 % total pemakaian sumber daya alam. Dilihat dari angka tersebut, apabila orang dengan pendapat rendah hilang, maka hampir tidak akan mempengaruhi atau mengurangi pemakaian sumber daya yang berlebih. Namun, pemakaian sumber daya dapat dipotong setengahnya apabila 700 juta orang dengan pendapatan tinggi menggunakan sumber daya rata-rata. 
 
Maka dari itu, untuk meminimalisasi pemakaian sumber daya alam, agar tidak habis, kita perlu melakukan penghematan. Mulai dari hal kecil, misalnya saat mandi tidak memakai air yang berlebihan. Ketika menginginkan sesuatu, kita juga perlu kritis dan berpikir lebih lanjut, apakah yang kita inginkan itu memang benar-benar kita butuhkan atau hanya sekedar ingin saja dan mengikuti tren?

     
Selain itu, program keluarga berencana juga perlu diterapkan terutama di negara-negara berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk membatasi populasi yang ada di bumi agar sesuai dengan kapasitas yang mampu ditampung oleh bumi. Diperlukan juga adanya intervensi kebijakan untuk melindungi sumber daya alam yang salah harga. Jangan sampai, hanya orang-orang yang mampu secara finansial saja yang dapat menikmati sumber daya alam. Membatasi ekspor sumber daya alam ke negara lain juga bisa dilakukan agar sumber daya alam yang kita miliki bisa dirasakan terlebih dahulu oleh warga sendiri. Terakhir, diperlukan adanya inovasi baru yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Misalnya dengan memanfaatkan energi surya dan angin untuk memenuhi kebutuhan listrik. Atau penemuan teknologi canggih lainnya seperti tenaga nuklir yang sudah dimiliki oleh negara Barat. 
    
Share:

0 comments:

Post a Comment