Friday, March 23, 2018

Metode Penghilangan Padatan Organik Terlarut

Penghilangan materi padatan terlarut organik dari limbah cair merupakan salah satu tahapan penting dalam pengolahan limbah, kendati tahapan ini merupakan yang tersulit. Materi padatan terlarut organic sulit dihilangkan karena membutuhkan waktu yang lama di proses biologis, dan peralatan yang digunakan mahal. Walupun begitu, proses biologis merupakan proses yang paling efektif dalam menghilangkan materi padatan terlarut organic ini.






Ada beberapa variasi pengolahan biologis, beberapa diantaranya diadaptasi tergantung dari tipe limbah dan kondisi lingkungan seperti suhu dan kondisi tanah. Variasi proses biologis tersebut, antara lain :

Lagooning

Pada awalnya, proses lagooning (pengolaman) dalam kolam oksidasi dapat mengolah limbah menjadi lebih bersih karena menghilangkan zat organik terlarut dengan cara mengendapkan lumpur yang ada serta mengekualisasikan debit aliran limbah. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi lagoon juga berfungsi sebagai stabilisator zat organic dalam limbah yang diolah. Stabilisasi tersbut didukung oleh aktivitas mikroorganisme secara aerob dan anaerob dalam menghilangkan zat organic terlarut.

Activated Sludge Treatment

Pada proses ini pertumbuhan aktif biologis terjadi dan menyerap zat organik dari limbah dan mengubahnya menjadi sistem oksidasi enzimdan menghasilkan produk akhir seperti CO2, H2O, NO3, dan SO4. Waktu kontak dalam sistem lumpur aktif ini dapat diatur dengan mendesain sistem hidrolik dari bak aerasi dan rata-rata waktu kontaknya berkisar antara 6 sampai 24 jam. Proses ini juga memungkinkan terjadinya pembentukan flok dan bisa dijaga dengan meresirkulasi volume spesifik dari lumpur yang mengendap.

Modified Aeration

Tujuan proses ini ialah untuk mensuplai udara secara maksimum untuk lumpur pada kondisi optium.agar dapat mengoksidasi zat organic yang terserap. Waktu aerasi yang dibutuhkan sekitar 2-3 jam.

Dispersed-Growth Aeration

Merupakan proses oksidasi zat organik dengan adanya pertimbuhan flokulen. Pada proses ini dibutuhkan udara yang besar agar pengurangan BOD dapat efektif. Oksidasi biologis yang terjadi pada proses ini dapat ditingkatkan dengan menambah temperatur seperti yang tertera pada gambar 13.6 dan pH sampai 9,5 tidak akan menghambat laju oksidasi.

Contact Stabilization

Proses ini merupakan modifikasi dari proses lumpur aktif dan step-aeration tetapi membutuhkan udara yang lebih sedikit serta ruang untuk instalasinya. Proses ini melibatkan pencampuran limbah dengan aerasi dimana sebelumnya membentuk lumpur aktif dari tank stabilization-oxidation atau aerobic digester untuk waktu 15-20 menit.Lumpur aktif ini kemudian dijernihkan dengan pengendapan sekitar 2 jam disertai proses oksidasi biologis yang intens pada basin stabilization-oxidation dengan waktu aerasi 1-2 jam.

High Rate Aerobic Treatment

Proses ini terdiri dari pemecahan/penumbukan limbah, waktu aerasi yang lama (1-3 hari), pengendapan akhir untuklumpur, dan resirkulasi lumpur yang terendap ke tank aerasi (untuk menjaga kondisi aerob). Proses ini memiliki keuntungan yakkni lumpur yang dihasilkan sedikit tetapi kekurangannya yakni membutuhkan sekitar 3 kali udara yang digunakan pada proses lumpur aktif dan menghasilkan flok pada efluennya.

Trickling Filters

Trickling filter merupakan proses dimana unit biologisnya (medianya) terselimuti oleh pertumbuhan lender dari bakteri pada limbah. Media biologisnya dapat meliputi granit, kapur, bola plastik (seperti bioball). Untuk media batuan, semakin kecil ukuran batuan tersebut maka semakin bagus penjernihannya tetapi bila partikel yang terbentuk ukurannya sangat kecil akan menimbulkan penyumbatan (clogging). Kelebihan dari media plastik ialah ringan, tahan dari reaksi kimia, dan luas permukaan spesifik yang besar.

Spray Irrigation

Proses ini merupakan adaptasi dari metode pengairan untuk pertanian dengan sistem sprinkling-irrigation yang portable dimana limbah dipompa melewati pipa portable menuju self-actuated sprinkler heads.

Wet Combustion

Proses ini merupakan sistem pemompaan organik penuh (organics-laden) limbah cair dan udara ke dalam reactor vessel pada tekanan tinggi (1200 psi). Fraksi organic pada air limbah akan mengalami oksidasi cepat walaupun kondisinya terlarut. Panas dari sumber eksternal diaplikasikan hanya untuk memulai proses selebihnya hanya 12-20% panas yang dibutuhkan untuk menjaga kestabilan proses.

Anaerobic Digestion

Merupakan proses oksidasi organik pada wadah tertutup dimana udara sama sekali tidak ada. Kelebihan proses ini ialah biayanya yang murah namun efisiensi energi yang dihasilkan tidak sebanyak proses aerobic (karena bakteri anaerobik cenderung lama dalam menguraikan zat organik).

Mechanical Aeration System

Kavitasi merupakan tipikal proses untuk areasi mekanis limbah. Pemasangan Cavitator harus dilengkapi unit vertical-draft tube dengan koneksi bukaan ke pipa influen dan protor tipe multiblade, yang dilengkapi dengan bolayang terdorong ke level motor/mesin. Modifikasi terbaru dari proses ini menggunakan pencampuran mekanis dengan rotor tercelup.

Injection well

Injeksi deep well/sumur telah sukses digunakan untuk menghilangkan cairan organik dari bahan kimiawi, farmasi, petrokimia dan kertas.Beberapa prosedur seperti fracturing dan acidizingdigunakan untuk meningkatkan permeabilitas tanah dan mengurangi tekanan injeksi pada debit yang bervariasi.

Foam Phase Separation

Berjalannya proses ini melibatkan pembuatan asumsi-asumsi sebagai berikut: pencampuran lengkap dalam foamer, kedalaman yang cukup untuk mencapai adsorpsi maksimum dari gas-liquid pada permukaan, masa jenis liquid konstan, tidak ada glembung yang pecah ketika fase foam dan volume yang ditiadakan pada lapisan liquid.

Brush Aeration

Proses ini disebut juga extended aeraitin (aerasi selama 24 jam) dan dipasang pada oxidation ditch. Desain dari oxidation ditch mengkombinasikan tank aerasi dan tank penahan ,rotor untuk sirkulasi aerasi limbah yang tercampur dan berotasi ke arah aliran limbah.

Subsurface Disposal

Terdapat tiga metode pembuangan limbahorganik terlarut di bwah tanah yakni injection, penempatan di bawah rongga tanah dan spreading. Spreading merupakan pemecahan limbah cair di tanah untuk meningkatkan infiltrasike dalamnya. Proses ini terbatas untuk volume limbah oragink terkonsentrasi yang kecil.

The Bio-Disc System

Sistem ini terdiri dari sekumpulan cakram pipih dan parallel yang berotasi ketika sebagian limbah yang terolah terendam sebagian. Cakram rotasi memberikan bantuan mekanis untuk populasi mikroba yang tertahan, mekanisme aerasi (mengubah-ubah kecepatan rotasi) dan kontak antara lapisan lendir biologis dengan limbah. 

Collection and Reclamation (Scavenging)

Proses ini melibatkan beberapa teknik yakni filtrasi, insinerasi, netralisasi, distilasi, fiksasi kimiawi, dan pemisahan fisis (seperti centrifuging).

Miscellaneous

Fotolisis meliputi proses dari interaksi fotokatalis dengan radiasi di bawah 42000A yang menghasilkan oksigen aktif yang menghancurkan zat organic dengan oksidasi lengkap dari CO2 dan H2O. Pada sistem pure oxygen treatment, tanki aerasi ditutup sepenuhnya untuk menghasilkan gas-tight enclosure diatas limbah cair yang tercampur dan sistem ini menggunakan blloweruntuk meresirkulasi gas yang ada.
 

Share:

0 comments:

Post a Comment