Friday, March 23, 2018

Penyebab Dan Dampak Kekeruhan

 Definisi kekeruhan
 


Kekeruhan merupakan kondisi air, dimana air mengandung materi tersuspensi/terlarut yang dapat menghalangi masuknya cahaya matahari sehingga jarak pandang dalam air menjadi terbatas ( untuk melihat kedalaman air yang makin dalam akan sulit). Materi tersuspensi tersebut memiliki variasi ukuran, mulai dari yang berukuran koloidal hingga yang berukuran agregat kasar. Dimana, semakin besar total suspended solids yang terdapat dalam air maka akan semakin besar turbiditas nya. Kekeruhan juga dapat menunjukkan nilai air disaat kehilangan transparansinya ataupun warna aslinya karena partikel yang tersuspensi. Semakin banyak padatan yang tersuspensi di dalam air akan mengakibatkan warnanya semakin terlihat gelap dan semakin besar kekeruhannya. Selain itu,  sifat kekeruhan yang menghambat masuknya cahaya ke dalam air, mengakibatkan tumbuhan didalam air terhambat proses fotosintesisnya sehingga menurunkan kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen). Kekeruhan dapat juga menunjukkan sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan cahaya ke dalam air. Semakin keruh air, semakin tinggi daya hantar listriknya dan semakin banyak pula padatannya.


Penyebab Kekeruhan
Kekeruhan di perairan terbuka bisa disebabkan oleh pertumbuhan fitoplankton, kegiatan manusia yang berhubungan dengan tanah, seperti konstruksi, industri tertentu seperti penggalian, pertambangan batubara dan pemulihan. Penyebab lain dari kekeruhan yaitu, tingginya debit limbah, sedimen dan erosi, partikel koloid batuan, aktifitas pertanian, air buangan dari daerah perkotaan dan industri.

 Selain itu, kekeruhan juga dapat  terjadi karena adanya materi yang terapung dan terurainya zat tertentu, seperti bahan organik, jasad renik, lumpur, tanah liat dan benda lain yang melayang atau terapung dan sangat halus.
Konsentrasi kekeruhan  dalam penyebarannya didalam air  dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, dipengaruhi intensitas penyinaran matahari dan komponen materi tersuspensi yang terkandung di dalamnya. Kedua, dipengaruhi faktor dinamika seperti arus dan turbulensinya. Daerah tengah atau pusat air memiliki turbiditas yang tinggi, karena pada daerah inilah terdapat arus atau aliran yang maksimum.  


 Dampak Kekeruhan
Dalam segi untuk air minum, semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin tinggi risiko bahwa orang mungkin terkena penyakit pencernaan. Terutama masalah kekebalan tubuh, karena kontaminan seperti virus atau bakteri dapat melekat pada padatan tersuspensi. Dalam air permukaan seperti danau , sungai dan waduk , tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengurangi jumlah cahaya yang mencapai kedalaman lebih rendah, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman air dan akibatnya mempengaruhi spesies yang tergantung pada mereka, seperti ikan dan kerang. Tingkat kekeruhan yang tinggi juga dapat mempengaruhi kemampuan insang ikan menyerap oksigen terlarut. Kekeruhan yang tinggi dapat menghambat dan merusak fungsi insang pada ikan. Dampak dari kekeruhan yang lain adalah dapat menurunkan nilai estetika pada air minum. Selain itu, kekeruhan akan membentuk deposit (endapan) pada pipa-pipa maupun unit-unit pada Water Treatment Plant. Akibatnya kerja sistem pengolahan akan mengalami gangguan. 


 Materi tersuspensi juga menjadi transport bagi kontaminan (partikulat nutrisi, logam dan toxicants potensial lainnya), mendorong pertumbuhan patogen dan penyakit yang ditularkan melalui air, serta dapat menyebabkan penipisan oksigen terlarut dalam air. Hal ini merupakan dampak dari adanya partikulan bahan organik. Secara keseluruhan, tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan produksi dan keragaman spesies.
 
Kekeruhan menjadi parameter kualitas air dan penting untuk dilakukan pengukuran  karena tiga alasan penting, yaitu masalah estetika, desinfeksi dan filtrasi. Tingkat kekeruhan pada air akan memperngaruhi ketertarikan konsumen walaupun kekeruhan tidak berpengaruh langsung pada kesehatan. Air yang memiliki kekeruhan yang tinggi, akan mempesulit kerja unit filtrasi pada pengolahan air bersih dan tentunya harganya akan semakin lebih mahal. Desinfektan yang digunakan pun akan berbeda sesuai dengan kandungan organisme berbahaya penyebab kekeruhan pada air tersebut. Kekeruhan merupakan parameter air yang penting karena secara langsung mempengaruhi jumlah cahaya yang tersedia untuk fotosintesis oleh ganggang laut, termasuk vegetasi terendam air.


Metode Pengukuran
Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :

1.      Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang dating
2.      Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
3.      Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan standar.
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan turbiditas yang setara dengan 1mg/liter SiO2. Satuan kekeruhan pada umumnya adalah  NTU: Nephelometric Unit Kekeruhan. JTU ( jackson turbidity unit) , FTU (formazin turbidity unit). Nilai kekeruhan ditunjukkan oleh banyaknya materi tersuspensi pada jalannya sinar melalui sampel. Dimana kekekruhan ini disebabkan oleh kandungan benda koloid yang tercampur dalam air. Peralatan yang pertama kali digunakan untuk mengukur turbiditas atau kekeruhan adalah Jackson Candler Turbidimeter, yang dikalibrasi dengan menggunakan silika. Kemudian, Jackson Candler Turbidimeter dijadikan sebagai alat baku atau standar bagi pengukuran kekeruhan.


 
Share:

0 comments:

Post a Comment